Selamat Datang :-)

Tugas Teknologi Informasi





1.Microsoft Excell Harga Barang : Buka Disini
2.Microsoft Word Makalah : Buka Disini
3.Microsoft Word Denah : Buk;a Disini
4.Microsoft Word Surat Resmi : Buka Disini
5.Microsoft Word Equation : Buka Disini
6.Microsoft Excell Daftar Hadir : Buka Disini
7.Microsoft Power Point : Buka Disini

Cara Menangkap Ratu Lebah

Menangkap Ratu Lebah

Ratu lebah adalah pemimpin suatu koloni lebah. Ia adalah kunci kesuksesan budidaya ternak lebah. Apabila ratu lebah meninggalkan sarang maka seluruh koloni juga akan pergi meninggalkan sarang mengikuti ratu lebah.

Kamu yang akan melakukan budidayan ternak lebah pasti bertanya-tanya bagaimana cara mendapatkan ratu lebah?

Tidak sulit kok, berikut cara mengkap ratu lebah.

Persiapkan peralatan memancing lebah seperti : 
  • Kurungan ratu lebah
  • Kamu perlu membuat kurungan ratu lebah. Ukurannnya 5x3 cm. Bentuknya ebih mirip dengan seperti botol parfum. Bentuknya seperti gambar di bawah.
    Teknik Menangkap Ratu Lebah

  • Kotak buru 
  • Bentuknya sama seperti kotak eram namun dalamnya hanya ada 3 sisiran / frame saja

  • Kain kasa atau Jala
  • Kain kasa atau kamu bisa juga menggunakan jala-jala dengan ukuran lubang yang lebih kecil dari badan lebah. Ini nantinya akan digunakan untuk menjaring koloni lebah.
bila semua peralatan sudah tersedia, sekarang saatnya kita mulai memancing ratu lebah beserta koloni.


Cari Koloni

Sekarang cari koloni lebah di daerah-daerah yang potensial. Biar lebah mudah ditemukan di daerah pedesaan, di sana banyak pohon-pohon kayu rindang dan sangat disukai lebah. Tanyakan juga ke masyarakat setempat dimana biasanya lebah bersarang.

Ini akan sangat membantu kita untuk menemukan sarang lebah lebih cepat.

Penangkapan Ratu Lebah

Setelah menemukan sarang lebah, sekarang saatnya kita menangkap ratu lebah.

Gunakan Tangga atau panjat pohonnya untuk memudahkan jangkauan kita ke sarang lebah. Kemudian tangkap ratu lebah. Kamu bisa menggunakan jari tangan, penjepit khusus atau juga bisa digunakan alat perangkap kecil  khusus untuk ratu.

Mungkin kamu bingung bagaimana cara membedakan ratu lebah dengan ribuan lebah pekerja. Untuk itu kami persilahkan membaca Ratu Lebah dengan Koloninyapada halaman khusus. Setelah ratu tertangkap masukan ke dalam kurungan ratu yang telah kita siapkan sebelumnya.

Penangkapan Koloni

Sudah menjadi hukum alam bahwa betina selalu memikat jantan. Hukum ini juga berlaku bagi lebah, ratu lebah memikat seluruh lebah jantan dan akan diikuti kemanapun ia pergi oleh lebah jantan.

Selain itu lebah jantan dan lebah pekerja juga memiliki insting khusus yang membuatnya bisa mencari dan menemukan ratu lebahnya sendiri. Walaupun dimanapun ratu lebah berada itu berada. Makanya ada istilah "Walau tersesat ribuan mil lebah tetap tau jalan ke rumah"

Meskipun begitu untuk berjaga-jaga sebaiknya kita tetap menangkap sebagian koloni lebah dan dimasukan ke dalam  kain kasa. Jangan lupa untuk meletak ratu lebah yang telah ditangkap pada bagian ujung kain kasa ini.

Untuk memancing lebah sabaiknya diletakan juga sarang lebah yang ada larva dan madunya. Bila lebah telah masuk langsung tutup kain kasa dan bisa di bawa pulang. Koloni lebah yang tertinggal akan menyusul dengan sendirinya kemanapun ratu lebah di bawa.


Pemindahan Ratu Lebah ke Rumah Baru

Untuk sementara kita letakan lebah di tempat yang aman dan sejuk.
Langkah selanjutnya adalah memindahkan ratu lebah ke rumah baru. Proses pemindahan ini tidak terlalu berbeda dengan memindahkan tawon. Tapi sayangnya tawon madu tidak terlalu populer.

Sekarang mari kita mulai memindahkan sarang lebah ke stup. Pilihlah bagian sarang lebah yang masih bagus dan masih ada pollen, madu dan larva. Potong bagian tersebut dan tempelkan pada sisiran (Bingkai atau frame).

Jangan lupa diikatkan sarang ke sisiran. Bila sarang hanya ditempelkan saja sarang tidak akan kuat dan jatuh ke lantai. Dengan diikatkan ke sisiran srang akan tergantung dengan kuat.

Bila telah selesai masukan sisiran atau frame ke dalam kotak/stup.

Selanjutnya kita hanya tinggal merapikan koloni yang ada di dalam kotak eram dengan menyertakan bingkai yang ada sarangnya.

  
Faktor Kegagalan Menangkap Ratu Lebah dan Koloninya.
Dalam proses menangkap ratu lebah madu beserta koloninya tidak selalu berjalan mulus sesuai rencana. Sering terjadi kegagalan saat sebelum dan setelah mendapatkan lebah.

Terutama bagi kamu yang pemula resiko ini cukup besar.

Agar kamu tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang menyebabkan kegagalan tersebut, berikut beberapa penyebab kegagalan menangkat ratu lebah liar.

  1. Tidak Menyiapkan Kurungan Ratu Lebah.
  2. Pada saat kita mencari koloni lebah hal terpenting kita bawa adalah kurungan ratu lebah. Tanpa kurungan kita tidak akan bisa menangkap dan membawa ratu lebah. Apabila tidak bisa membawa ratu lebah berarti kita tidak akan bisa membawa koloninya.
     
    Dengan kata lain tanpa kurungan ratu lebah usaha mencari ratu lebah madu akan sia-sia. Tentu kita tidak mau hal itu terjadi bukan? Oleh karena itu jangan lupa siapkan kurungan ratu lebah baru kemudian pergi mencari lebah di hutan.

  3. Perasaan Takut Disengat Lebah
  4. Disengat lebah sangat menyakitkan. Makanya banyak orang yang takut disengat lebah. Hal ini juga menjadi momok bagi peternak lebah pemula. Faktanya banyak orang yang gagal karena perasaan takut ini.
     
    Untuk mengatasi masalah ini kami sangat menyarankan kami menggunakan baju yang tterbuat dari bahan yang tebal dan celana jeans. Selain itu gunakan juga topi yang telah dibungkus kain kasa atau jala. 
     
    Kamu bisa memodifikasi sendiri topi ini.Setelah itu gunakan juga sepatu. Pakainya lebih kurang seperti gambar di bawah ini.
     
     
    Menangkap Ratu Lebah Madu
    http://khazanahalamkita.blogspot.co.id
     
    Dengan kostum ini kamu akan terlindungi dari sengatan lebah. Dengan begitu kamu akan lebih nyaman dan leluasa menangkap ratu lebah madu.

  5. Panik
  6. Saat mulai menyentuh sarang lebah biasanya lebah akan terbang bahamburan dan menjadi sangat agresif. Setelah melihat kondisi ini kamu (dan kebanyakan orang lainnya) akan panik. Kemudian mencoba mengusir lebah tersebut.
     
    Padahal mengusir lebah ini tidak ada gunanya sama sekali. Lebah akan tetap menggerumuni kamu dan mempertahankan sarangnya.
     
    Tapi kamu tidak perlu khawatir karena kostum yang kamu gunakan akan melindungi kamu dari sengatan lebah. Hal yang perlu kamu lakukan adalah tetap fokus mencari ratu lebah dan menangkapnya. 
     
  7. Lokasi Budidaya Tidak Disiapkan Dengan Baik
  8. Sebelum mencari lebah madu liar kita harus menyiapkan stup, frame dan juga tanaman di sekitar lokasi budidaya lebah. 
     
    Dari ketiga item yang disebutkan di atas, yang paling sering dilupakan oleh peternakan pemula adalah pakannya. Kebanyakan mereka mengira bahwa lebah pekerja akan pergi mencari makanan begitu saja dan kemudian kembali membawanya ke sarang.
     
    Memang anggapan ini benar namun pada saat jumlah ketersediaan sumber makanan lebah di daerah tersebut habis maka ratu dan koloni lebah akan pergi meninggalkan lokasi budidaya dan tidak akan kembali lagi. 
     
    Oleh karena itu sebelum kita mencari ratu lebah madu dan koloninya sebaiknya kita siapkan dulu lokasi budidaya yang akan ditinggalinya nanti. Pastikan terdapat tanaman dan bungan yang akan menjadi sumber makanannya.
     
Biaya yang Dikeluarkan
Sebenarnya tidak terlalu banyak biaya yang dikeluarkan untuk menangkap ratu lebah ini, palingan hanya :
  1. Membeli kain kasa atau jala Rp 10.000
  2. Membuat stup Rp 15.000
  3. Minyak motor Rp 10.000 
Total seluruh biaya Rp 35.000.
Biaya ini belum mencakup gaji anggota dan uang makan siang.

Semoga Bermanfaat 

BIODATA PEMILIK BLOG

BIODATA



Nama : Devi Komalasari
NIM : 2119160041
Tkt/Kls: 1A
Perti/Prodi: Pendidikan Biologi
Agama : Islam
Hobby: Olahraga
Status: Mahasiswi
Motto Hidup: Be your self
Alamat Rumah: dusun Cikaret RT/RW 01/06 Desa Sukamulya kec. Cihaurbeuti Kab. Ciamis
Tlp/HP: 089656068543
Email : devikomalasari461@gmail.com
Web/Blog: devikomalasarii.blogspot.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri 1 Sukamulya Tahun 2011
2. SMP Negeri 1 Cihaurbeuti Tahun 2013
3.SMA Negeri 1 Cihaurbeuti Tahun 2016

PENGALAMAN BERORGANISASI: BPH Pramuka, Pengurus OSIS

PENGALAMAN KERJA:-

makalah pai manusia,agama dan islam




MANUSIA,AGAMA DAN ISLAM



Di Susun Oleh
Devi Komalasari
NIM : 2119160041
1A BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
Jl. Re. Martadinata No.150 Ciamis 46274
2016


KATA PENGANTAR

Segala  puji  hanya  milik  Allah SWT.  Shalawat  dan  salam  selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.  Berkat  limpahan  dan rahmat-Nya penyusun  mampu  menyelesaikan  tugas  makalah ini guna memenuhi tugas  mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Agama  sebagai  sistem  kepercayaan  dalam  kehidupan  umat  manusia  dapat  dikaji  melalui  berbagai  sudut  pandang.  Islam  sebagai  agama  yang  telah  berkembang  selama  empat  belas  abad  lebih  menyimpan  banyak  masalah  yang  perlu  diteliti,  baik  itu  menyangkut  ajaran  dan  pemikiran  keagamaan  maupun  realitas  sosial,  politik,  ekonomi  dan  budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang manusia dan agama, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Galuh Ciamis. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu,  kepada  dosen  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan  makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Ciamis, 11 Desember 2016
Penyusun



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3  Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
1.4  Manfaat Penulisan........................................................................................... 2
BAB II ISI
2.1 MANUSIA..................................................................................................... 3
2.1.1 Asal-Usul Kehidupan di Bumi..................................................................... 3
2.1.2 Asal-Usul Manusia ...................................................................................... 4
2.1.2.1 Manusia  Meniliki Ruh,Nafsu,dan Fitroh ................................................. 5
2.1.3 Aspek-Aspek Manusia................................................................................. 6
2.1.4 Karakteristik Manusia ................................................................................. 8
2.2 AGAMA ........................................................................................................ 9
2.2.1 Arti Agama dan Ruang Lingkup.................................................................. 9
2.2.2 Sifat-Sifat Konsistensi dalam Agama.......................................................... 10
2.3 AGAMA ISLAM........................................................................................... 11
2.3.1 Pengertian Islam .......................................................................................... 11
2.3.2 Ruang Lingkup Agama Islam ..................................................................... 12
2.3.3 Klasifikasi Agama dan Agama Islam........................................................... 13
2.3.4 Kesalahpahaman Umat Islam Terhadap Agama Islam ................................ 13
2.3.5 Sumber Ajaran Agama Islam ...................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sesungguhnya manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dan lainnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia ini supaya selamat didunia dan akhirat nanti?
Sebenarnya manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1.     Jasmani Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2.     Ruh Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
3.     Jiwa. (An Nafsun/rasa dan perasaan).
Terdiri atas 3 unsur:
a.        Syahwat/Lawwamah (darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus,      pemalas, Serakah, dll (kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
b.      Ghodob/Ammarah ( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong, Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
c.      Natiqoh/Muthmainah (darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang, Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih sayang.
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
1.    Akal (timbangan) haq atau bathil
2.    Pikir (hitungan) Untung rugi
3.    Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body dari  pada mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam?
2.      Apa Definisi Agama Islam?
3.      Apa Sumber Agama Islam?

1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.  Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mata Kulia PAI
2.  Mengetahui serta memahami dan mendalami proses penciptaan alam semesta.
3. Mengetahui serta memahami dan mendalami penciptaan manusia dan   kehidupannya.
4. Mengetahui serta memahami dan mendalami agama dan kebutuhan manusia terhadapnya.

1.4 Manfaat Penulisan
a.  Bagi pengajar bisa dijadikan sebagai acuan dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa yang akan datang.
b. Bagi penulis bisa dijadikan sebagai bahan kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.




BAB II
ISI

2.1     MANUSIA 
2.1.1  Asal Usul Kehidupan di Bumi
 menurut para ahli adanya kehidupan di bumi yaitu :
1.      Menurut Teori Darwin
Ahli zoologi yang bernama lengkap Charles Robert Darwin (1809-1882) dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Species” mengatakan : "Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran (pengertian) bahwa manusia berasal dari perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk tertua yang ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450 cm3. Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-rata 450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume otak 1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000 tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3. Tetapi anehnya perkembangan dari Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama ± 100.000 tahun volume otaknya tidak berkembang. Teori ini tidak mengemukakan alasannya. Hal ini diantaranya merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin. Tidak ada titik temu antara teori yang ada dengan kenyataan.
2.      Menurut Teori Big Bang
Sistem tata surya kita ini tersusun terbentuk 5 milliar tahun yang lalu dan  bintang-bintang terbentuk 10 milliar tahun yang lalu dan hewan-hewan yang hidup 700 ribu tahun yang lalu.
3.      Menurut Teori Cosmozoa
            Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup berasal dari angkasa atau datang dari luar meteor yang jatuh dari angkasa luar (kosmos) ke bumi. Hal itu di perkuat dengan hasil analisis peninggalan peradaban inca. Karena pendukung-pendukung yang menguatkannya kurang maka teori ini tidak populer.
Wajar jika manusia semakin ketergantungan alam semesta. Manusia tunduk dari hukum-hukum alam, tetapi manusia harus pandai menyiasatinya karena alam tidak bisa menyiasati manusia sedangkan manusia bisa menyiasati/memanfaatkannya dengan menggunakan akal manusia.

2.1.2 Asal- Usul Manusia
Manusia menurut Al-Qur’an manusia adalah keturunan adam dan adam berasal dari tanah. Adam di turunkan ke bumi di Timur Tengah dan Hawa di Afrika, kemudian mereka di pertemukan di Padang arafah daerah Mekkah. Pertemuan tersebut di sebut Wukup dan sampai sekarang di jadikan tempat Wukup oleh jemaah haji dan menjadi kewajiban dalam ibadah haji.
            Manusia menurut Syari’at Islam yaitu gambaran yang pasti oleh daya hantar atau gamabaran yang di berikan oleh Allah melalui Al-Qur’an.
Manusia di ciptakan dari tanah dalam Surat Al-Kahfi ayat 37 menyebutkan “Turob” (tanah). Ada juga yang menyebutkan “Ti’in” (tanah). Surat As-Soffah ayat 11 menyebutkan manusia berasal dari “Tinilazin” (tanah yang lempu). Al-Qur’an juga menyebutkan “Salalatin mintin” (dari sari pati tanah yang lempu). Surat Al-Furqon ayat 54 menyebutkan Mim’mair (air) manusia berasal dari air. “mimmamindafik” (dari air yang memancar yang keluar dari tulang punggung laki-laki dan tulang iga wanita), maka akan terjadi pembuahan.

2.1.2.1 manusia memiliki Ruh, Nafsu dan Fitroh
            Manusia miliki Ruh, Nafsu dan di berikan Fitroh oleh Allah SWT
1.      Ruh
Manusia memili ruh, ruh adalah suatu komponen yang penting yang menentukan ciri manusia. Ruh juga merukan getaran illahilah atau sinyal-sinyal dengan Allah SWT. Sentuhan dan getaran ini yang membuat manusia merasakan belas kasih. Contohnya naluri kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Di dalam ruh itu memiliki nilai kebenaran. Perpisahan ruh dengan fisik itu di subut ajal/maut. Maut ini merupakan peristiwa misterius bagi manusia yang di namakan Mati.
2.      Nafsu
Nafsu berasal dari kata Al-hawa, yaitu suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai keinginannya.  Orang yang mampu menggunakan 2 potensial itu maka di sebut oleh Allah SWT manusia yang memiliki nafsu Innutmainah yaitu manusia ideal yang mampu mengendalikan akal,fikiran,nafsu,kolbunya dengan harmonis. 2 potensial itu adalah :
1.      Potensial Fisik yaitu jasmani nya sehat
2.      Potensial Rohaniah yaitu manusia di berikan akal,kolbu,fisik. Kolbu berasal dari “kolaba” (berpindah-pindah/berbalik) sedangkan menurut musa al-asari dari segi fisik bahwa hati bisa di lihat tetapi yang di dalam hati tidak bisa di lihat kenapa bisa hidup.
Tahapan nafsu ada 3 yaitu :
1.      Amaroh adalah nafsu yang akan mendorong orang yang berbuat buruk.
2.      Loutmanah adalah nafsu yang masih tahap mencari-cari/labil.
3.      Innutmainah adalah nafsu yang benar-benar di miliki orang yang ideal yang mampu mengendalikan akal,fikiran,nafsu, dan kolbunya secara harmonis.
3.      Fitroh
Manusia juga memiliki fitroh (kesucian). Pada hakikatnya fitroh di berikan pada saat manusia itu ada/bayi. Fitroh perubahan dari kata “fitara” (penciptaan,suci,seimbang). Ilmuan Ios Makluf dari kamusnya Al-Mujid menyebutkan bahwa fitroh adalah sifat yang ada sejak awal penciptaannya. Imam Almubori secara umum fitroh adalah kondisi dimana Allah SWT menciptakan manusia yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan kesiapan menggunakan  pikirannya. Fitroh dari segi bahasa adalah kondisi awal suatu penciptaan. Fitroh dari penciptaannya bukan hanya penciptaannya dalam bentuk fisiknya saja melankan dalam bentuk rohaniahnya juga.
Fitroh pada manusia pada awalnya baik,sebab ketika Allah SWT memberi ruh sejak dalam kandungan itu pada keadaan suci. Tetapi kenyataannya manusia setelah hidup prilakunya tidak sama. Fitroh menurut orang lain kecenderungan seseorang untuk berbuat baik sejak lahir. Ada dimensi pahala dan dimensi dosa. Pahala adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat perbuatan baik. Pahala dapat di berikan di dunia dan akhirat . pahala di akhirat adalah surga, sebaliknya dengan dimesi dosa adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat perbuatan buruk. Akibat dari perbuatan dosa tersebut akibatnya di akhirat adalah neraka.

2.1.3 Aspek-aspek Manusia
            Dengan ayat ayat Al-Qur’an Allah menunjukan berbagai aspek manusia. Ada beberapa nama manusia dari Allah SWT :
1.      Aspek historis (sejarah) adalah penciptaan manusia di sebut Bani Adam (keturunan Adam). Di buktikan dalam surat Al-A’raf ayat 31

 يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
           
2.      Aspek Biologis (Postur Tubuh) adalah bahwa manusia di sebut Bahsyar yang mencerminkan sifat-sifat fisik dan biologisnya. Di buktikan dengan surat Al-Muminun ayat 33

وَقَالَ الْمَلَأُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ الْآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ
         الدُّنْيَا مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُون
         Artinya :” Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang kamu minum.”
3.      Aspek intelejen (Kecerdasan) adalah manusia di sebut ikhsan karena manusia memiliki intelejen/kecerdasan dengan di berinya akal oleh Allah SWT. Fungsi akal bagi manusia untuk menentukan. Di buktikan dalam surat Ar-Rohman ayat 3-4

(3) خَلَقَ الْإِنْسَانَ
(4)  عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Artinya : “Dia menciptakan manusia (3) Mengajarnya pandai berbicara. (4)”
4.      Aspek Sosiologi adalah manusia disebut Annas. Manusia itu tidak bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial. Dibuktikan dalam surat Al-Baqoroh ayat 21
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)
Artinya : “Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
5.      Aspek Abdun (hamba) adalah abdun menunjukan bahwa kedudukan manusia adalah hamba Allah SWT. Di buktikan dalam surat As-saba ayat 9
أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَىٰ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنْ نَشَأْ نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ
Artinya : “Maka apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali (kepada-Nya).”

2.1.4        Karakteristik Manusia
Karakteristik manusia di bagi 4 aspek yaitu :
1.      Aspek Kreasi adalah bentuk tubuh manusia itu sudah di rakit dan di bentuk dengan tatanan yang terbaik dan sempurna. Seperti di dalam surat At-tin ayat 4.
2.      Aspek Ilmu adalah manusia itu diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk mengetagui alam semesta.
3.      Aspek Kehendak adalah mengakibatkan manusia banyak keinginan dan kehendak seperti dalam surat Al-insan ayat 3.
4.      Aspek Pengaruh akhlak adalah manusia bisa di bentuk akhlaknya sesuai orang itu di bentuk.





2.2        AGAMA
2.2.1 Arti Agama dan Ruang Lingkup
       Orang yang memiliki agama akan cenderung tenang hidupnya. Realitanya agama itu membutuhkan pembuktian keyakinan (dalam hati), syarat / hukum / akhlak / budi pekerti.
   Secara umum agama adalah suatu keyakinan tentang yang maha kuasa dan mengharuskan pemeluknya mentaati ajaran-ajarannya. Ada juga yang mengartikan agama adalah suatu realita yang melekat pada diri manusia. Ada pengertian lain agama ialah suatu kepercayaan akan keberadaan kekuatan supranatural (di atas sesuatu ada sesuatu) yang memciptakan dan mengendalikan asalm semesta. Ada lagi yang mengartikan agama /relijien adalah sebagai sistem orientasi dan objek pengabdian.
Ø  Agama dalam islam
Islam menyebutkan bahwa agama adalah “addin” berasal dari akar kata bahasa arab yang artinya keberhutanga/kekuasaan/kepatuha/kecenderungan,sedangkan menurut syariat agama itu adalah aturan Allah SWT yang diberika kepada Rosul untuk disampaikan kepada umatnya. Pokok atau prinsip yang harus ada pada suatu agama yaitu :
1.      Keyakinan/Credeal yaitu kepercayaan adanya kekuatan supranatural.
2.      Adanya peribadatan/ritual/ibadah
3.      Sistem nilai akhlak yaitu sesuatu yang mengatur hubungan./perbuatan baik.
Ø  Ciri-ciri agama
1.      Adanya kitab suci
2.      Adanya pemeluk
3.      Adanya hukum
4.      Adanya sanksi
Ø  Agama di tinjau dari segi misi
1.      Agama Misionari adalah agama yang menuntut pengikutnya untuk menyebarkan agamanya. Contohnya agama islam,kristiani.
2.      Agama Nonmisionari adalah agama yang tidak terlalu mengharuskan penyebaran agamanya. Contohnya Budha,konghucu.
Ø  Tri kerukunan MUI pusat
1.      Kerukunan antara umat seragama.
2.      Kerukunan antara umat beragama.
3.      Kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah.
Pandangan Freud melihat agama sebagai penomena manusia. Prinsip pendapat ini banyak yang menentang. M.Iqbal misalnya menyatakan bahwa bukan hanya orang primitip saja tetapi hanya bagi orang yang pengecut saja yang tidak punya agama. Bagi para ahli sosial sebagai penomena masyarakat yang harus di selidiki. Agust T.Comte ahli sosial menilai agama sebagai tahapan-tahapan pemikiran yang berkembang pada perubahan dunia. Agust juga membagi 3 tahap perkembangan.
1.      Tahap Teologis / fiktip adalah hanya di kira-kira saja.
2.      Tahap Metafisik adalah manusia menganggap bahwa dalam gejala-gejala atau kekuatan-kekuatan memiliki penggeraknya.
3.      Tahap Ilmu Positip yang menjelaskan agama yang sebenar-benarnya.

2.2.2        Sifat-Sifat Konsistensi Dalam Agama
1.      Langkah pengenalan dalam agama
2.      Langkah pengertian adalah harus di mengerti meski tidak masuk akal dan tidak perlu di perselisihkan.
3.      Langakah penghayatan adalah penghayatan nilainya lebih besar dari mengerti. Setelah di mengerti maka akan di hayati dan kita akan mengerti mana yang harus di lakukan atau tidak.
4.      Langakah pengabdian adalah pengabdian ini sesuai dengan tugas manusia yaitu beribadah.
5.      Langkah pembelaan.



2.3 AGAMA ISLAM
2.3.1 Pengertian islam
Islam menurut bahasa di ambil dari kata Aslama (Menyerah)  yang berakar dari kata salama. Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama ini. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya. Menunjukkan makna penyerahan ini,
Allah berfirman dalam al-Qur’an: (QS. 4 : 125) “Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.”
Sebagai seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa dan raga kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 : 162)
“Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.”
Karena sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT, dengan mengikuti sunnatullah-Nya. Allah berfirman: (QS. 3 : 83) :
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.”
Oleh karena itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita menyerahkan diri kita kepada aturan Islam dan juga kepada kehendak Allah SWT. Karena insya Allah dengan demikian akan menjadikan hati kita tentram, damai dan tenang (baca; mutma’inah).
Islam secara Termologis di ungkap menurut Ahmad Abdulloh Allmasdusi islam adalah kaidah hidup atau aturan hidup yang di gelarkan / diturunkan pada manusia dari Allah SWT melalui nabi Mahammad Saw yang memuat tuntunan yang jelas bagi manusia.
Dalam surat Al-Imron ayat 11
نَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Artinya :“Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
2.3.2 Ruang Lingkup Agama Islam
            Ada 3 ruang lingkup agama islam yaitu :
1.      Aspek Keyakinan/Akidah adalaj keyakinan kepada Allah SWT dan yang dipenruntukan oleh Allah SWT. Contoh nya Kitab.
2.      Aspek Norma / Hukum yang di sebut Syariah adalah aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
3.      Aspek Prilaku yang di sebut akhlak yaitu prilaku yang nampak dari akidah yang tidak bisa di pisahkan.



2.3.3 Klasifikasi Agama dan Agama Islam
A. Agama Samawai/Wahyu
            Yaitu agama yang berasal dari Allah. Agama islam wahyu nya adalah satu-satunya yang memiliki kitab suci yang jelas/ontentik tidak pernah mengalami perubahan yaitu Al-Qur’an. Ajaran agama islam bersifat universal artinya segala tempat,bahasa,dan waktunya kapan saja. Universal yang lain adalah :
1.      Kompleksitas (lengkap) menyeluruh.
2.      Lahir batin adalah dunia dan akhirat.
3.      Keseimbangan yaitu adanya perlakuan yang sama.
B. Agama Ardi/Budaya
            Agama yang berdasarkan ajaran seorang manusia,pemberian nama agamanya seperti pencetusnya.

2.3.4   Kesalahpahaman umat islam terhadap agama islam
1.      Keilmuannya masih awam/rendah
2.      Gengsi dan iri hati
3.      Disebabkan oleh Dikotomis (memisahkan) dalam agama islam. Contohnya memisahkan aspek-aspek keagamaan dan kehidupan dan adanya Sekulerisme yaitu pemahaman yang menisahkan urusan dunia dan akhirat.

Islam diturunkan untuk mengatur kehidupan dan akhirat merupakan akibat yang dilakukan selama hidup. Agama perlu dorongan ilmu dan ilmu perlu di jiwai oleh agama. Agama di pandang sebagai hal yang statis berarti menunjukan ke syahan nya, subjektip,irasional (tidak masuk akal) sedangkan ilmu dipandang dinamis,hal yang objektip,rasional.
Akal lambang kekuatan manusia sebab disanalah Allah meletakan sesuatu bagi manusia. Kebenaran ada di akal dan kepandayan ada di otak.
            Pandangan islam terhadap ilmu pengetahuan dan IPTEK dipandang positip dan mendorong perkembangan tersebut. Ilmu pengetahuan dasarnya kumpulan rasional (diterima akal) manusia yang dihasilkan dari logika dan penomena-penomena alam. Alam yang luas ini merupakan objek ilmu pengetahuan terbukti dalam surat Al-Baqoroh ayat 225 / di sebut dengan ayat kursi.

2.3.5        Sumber Ajaran Agama Islam
1.      Al-Quran
Menurut Dr. Dawud Al-astar menyebutkan bahwa Al-Qur’an wahyu Allah SWT yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW secara lapad,makna,dan gaya bahasanya (uslub) termaktub dalam mushab dinukil (disampaikan) secara mutawakil (berita). Mutawakil di bagi menjadi 3 yaitu :
1.      Lapad yaitu bahasanya sama
2.      Maknawi yaitu sama
3.      Lapad dan maknawi yaitu dua-duanya terangkum sama.
Ø  Ciri-ciri mutawakil
1.      Berita yang di sampaikan nya terus-menerus.
2.      Diterima oleh banyak orang.
3.      Berlaku oleh semua orang.
4.      Berlaku di berbagai bangsa/negara.
5.      Berlaku sepanjang zaman.
Ø  Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat,30 juz,6666 ayat,turunnya di Mekkah/Makiyah terdiri dari 86 surat,4780 ayat  dan Madinah/Madaniyah terdiri dari 28 surat,1406 ayat.
Ciri-ciri surat makiyah
Ciri-ciri madaniayah
1.      Suratnya pendek-pendek
2.      Sastranya tinggi-tinggi
3.      Berisi akidah
4.      Sedikit syariah

1.      Suratnya panjang-panjang
2.      Kebanyakan syariah
3.      Mengandung tanpa nilai/akhlak

Ø  Nama-nama Al-Qur’an menurut Rosullulloh sampai mencapai 55 nama. Tetapi ada 10 yang dapat kita ketahui yaitu:
1.      Al-Kitab (tulisan) ada pada surat Ad-Duhod ayat 2 dan Al-Baqoroh ayat 2.
2.      Al-Kalam (ucapan/pembicaraan) ada pada surat At-Taubah ayat 6.
3.      Ad-Dzikro (peringatan) misal nya dengan membicakan “lailahaillallah” untuk mengingat Allah.
4.      Al-Qosos (beberapa cerita) ada pada Al-Imron ayat 52.
5.      Al-Huda (petunjuk) ada pada surat At-Taubah ayat 33.
6.      Al-Furqon (pembeda/pemisah) antara yang baik dan yang batil, ada pada surat Al-Furqon ayat 1.
7.      Al-Maudhoh (nasihat/petuah/tausiah) ada pada surat Yunus ayat 57
8.      As-Syifa (obat/penawar) ada pada surat Al-Isro ayat 82.
9.      An-Nur (sinar/cahaya)
10.  Ar-Rohmah (Karunia) ada pada surat An-Namal ayat 77.

2.      As-Sunnah
As-Sunnah menurut etimologi, menurut Muhammad Ajaj Alkhatif beliau menyebutkan bahwa Sunnah identik dengan hadist yaitu informasi yang disandarkan dari rosul dalam bentu perkataan (houliah),perbuatan (amaliah) dan ketetapan (takriah). Hal itu ditegaskan oleh Asy-Syafani dari kitabnya Al-Ikhsad.
Kedudukan As-Sunnah di bawah Al-Qur’an dan berfungsi sebagai penguat Al-Qur’an. Al-Qur’an juga sebagai argumen/kebenaran/hujjah/mukjijat yang memperkuat islam. Keberadaan rosul sebagai juru pembaca Al-Qur’an,pemutus perkara(hakim yang taat pada ajaran agama). Rosul sebagai “Uswatunhassanah” sebagai contoh yang baik terdapat pada surat Al-Imron ayat 64.
Para sahabat waktu itu memiliki visi yaitu tetap menjalankan As-Sunnah sehingga para sahabat sangat bersungguh-sungguh menjalankannya dan tidak membeda-bedakan antara Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pernyataan Al-Qur’an mengharuskan adanya As-Sunnah sebagai “penjelas” karena Al-Qur’an bersifat umum misal nya, zakat,sholat kemudian di perjelas dalam As-Sunnah. Posisi As-Sunnah dalam Al-Qur’an yaitu ke-2. Dilihat dari perbedaan sifatnya Al-Qur’an bersifat pasti “Qotialwud” sedangkan As-Sunnah bersifat relatif “Donnialwud”.
Syeh al-Syatibi memberikan argumen berbeda bahwa kenyataannya As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an.
Rosul juga sebagai ulama(ajara) dan Umaro (pemerintahan). Pengecualian-pengecualian misalnya dalam puasa,boleh menikah lebih dari 4 istri bagi laki-laki. Rosul sama dengan manusia hanya bedanya rosul di beri wahyu oleh Allah SWT sedangkan manusia tidak.
Dalam As-Sunnah ada 3 bentuk yaitu perkataan,perbuatan,dan ketetapan rosul maka oleh para Ulama disatukan dan dibedakan dalam 3 kelompok yaitu:
v  Goer Tasri (bukan hukum)
1.      Bersifat Alhajah Albariyah (kebutuhan yang bersifat kemanusian misal papan,sandang,pangan.
2.      Mencerminkan adanya keharusan bermasyarakat dan bekerja misalnya pertanian,perdagangan,dan obat-obatan.
3.      Dan bagainmana perang.
v  Tasri (hukum)
1.      Merupakan pengejawatan dan misi kerosullan penghususan Al-Qur’an,penjelasan halal dan haram,penjelasan ibadah.
2.      Aturan yang berkaitan dengan kepemimpinan /imamah,kepengurusan organisasi /untuk memindahkan.
3.      Keputusan-keputusan rosul.
v  Fungsi As-Sunnah sebagai penguat,penjelas,pembuat hukum
ü  Penguat Al-Qur’an
1.      Menegaskan.
2.      Penegasan tentang posisi hukum.
3.      Sanksi yang melanggar hukum misalnya zakat di dalam Al-Qur’an hanya di jelaskan secara umum kemudian di penjelas di As-Sunnah.
Contoh penguatan As-Sunnah dalam Al-Qur’an dalam rukun iman (surat An-Nisa ayat 136)
ü  As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an
Banyak ayat Al-Qur’an yang kurang jelas kemudian di perjelas oleh As-Sunnah dalam bidang :
1.      Makna-makna yang rumit/sulit untuk di artikan. Contohnya Al-Baqoroh ayat 238 “Peliharalah sholat mu dan sholat husto” di dalam As-Sunnah du jelaskan bahwa husto itu adalah sholat Ashar.
2.      Mengikat makna-makna/arti yang bersifat lepas dari ayat Al-Qur’an /tidak almutlaqo. Contoh Al-Maidah ayat 38 “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” bersifat lepas/mutlak maksud nya tidak di jelaskan sampai mana batasan tangan yang di maksud. Dalan As-Sunnah di perjelas yang di maksud tangan itu sampai pergelangan tangan.
3.      Mengkhususkan ketetapan-ketetapan yang masih umum supaya bisa di kerjakan. Contoh surat Al-Baqoroh ayat 275 tentang jual beli “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila” riba dalam ayat ini masih bersifat umum kemudian di perjelas oleh As-Sunnah seperti jual beli yang belum tentu waktunya,tempatnya,rupanya yang tidak lagi halalnya atau jual beli yang bersifat spekulasi.
4.      Menjelaskan ruang lingkup masalah seperti perintah Allah SWT dalam surat Al-Imron ayat 97 tentang ibadah haji “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” Dalam ayat ini tidak menjelaskan berapa kali orang wajib ibadah haji maka dalam As-Sunnah di perjelas bahwa wajib haji semur hidup itu 1 kali kemudian haji selanjutnya di sebut kewahiban sunnah.
5.      Menjelaskan mekanisme hukum/pelaksanaan hukum .Contohnya menjelaskan penjelasan puasa,ibadah dll.
ü  As-Sunnah sebagai pembuat hukum
Sunnah aturan yang belum ada pada Al-Qur’an misal jumlah makanan haram kemudian di pertambah oleh As-Sunnah contohnya “ memakan setiap hewan buas yang bertaring,burung yang kakinya penyambar”.

3.   Ijtihad
Ijtihad perubahan kata dari kata “jahada” yaitu berusaha keras/bersungguh-sungguh. Secara terminologi/istilah Dr. Muktialli Ijtihad adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk membentuk penilaian/penetapan yang bebas tentang suatu masalah hukum. Sehingga ijtiad merupakan pekerjan akal sehat untuk memahami berbagai masalah tetapi tetap dalam acuannya pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Objek ijtihad adalah perbuatan. Ijtihad di pandang seperti ilmiah yang bersifat relatif sehingga ijtihad selalu dinamis/terbuka. Menurut Yusup Kardabi yang harus banyak di ijtihad yaitu masalah ekonomi,kedokteran,keuangan.
Beberapa metode ijtihad yang vailed :
1.      Kias (reasong by analogi) adalah merupakan hukum-hukum tertentu pada perbuatan-perbuatan yang hampir memiliki sesamaan.
2.      Istihsan adalah menetapkan hukum berdasarkan prinsip umum pada islam.
3.      Masalihul mulsalah adalah menentukan hukum berdasarkan manfaatnya sesuai tujuan hukum/syariat.



BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
       Bahwa manusia menurut pandangan islam yaitu berasal dari keturunan adam yang terbuat dari “Silalatin mintin” sari pati tanah yang lempu. Menurut syariat islam manusia adalah gambaran yang pasti oleh daya hantar atau gambaran yang di berikan oleh Allah SWT melalui Al-Qur’an. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di bandingkan makhluk yang lainnya. Manusia pada fitrahnya memiliki akal,kolbu,dan nafsu.
       Agama islam merupakan agama satu-satunya yang di ridhoi oleh Allah SWT. Islam adalah kaidah hidup atau aturan hidup yang di turubkan pada manusia dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW yang memuat tuntunan yang jelas bagi manusia.
       Sumber ajaran islam yaitu:
1.      Al-Qur’an yaitu wahyu Allah SWT yang di turunkan pada Nabi Muhammad untuk di sebarkan pada umatnya sebagai pedoman hidup.
2.      As-Sunnah yaitu Perkataan,perbuatan dan ketentuan  yang bersumber dari Rosul.
3.      Ijtihad yaitu upaya keras/sungguh-sungguh untuk menentukan suatu masalah/hukum yang tidak terdapat pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.









DAFTAR PUSTAKA

http://bcarlajune12.blogspot.co.id/2011/10/asal-usul-manusia-menurut-berbagai.html

Beauty

Breaking News

Featured

Travel

Fashion