Di Susun Oleh
Devi Komalasari
NIM : 2119160041
1A BIOLOGI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
GALUH CIAMIS
Jl. Re. Martadinata No.150 Ciamis 46274
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun
mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Agama sebagai
sistem kepercayaan dalam kehidupan umat
manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut
pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang
selama empat belas abad lebih menyimpan
banyak masalah yang perlu diteliti, baik
itu menyangkut ajaran dan pemikiran
keagamaan maupun realitas sosial, politik,
ekonomi dan budaya.
Dalam penyusunan tugas atau materi
ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan
bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca
dapat memperluas ilmu tentang manusia dan agama, yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca
khususnya para mahasiswa Universitas Galuh Ciamis. Saya sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya
demi perbaikan pembuatan makalah saya di
masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca.
Ciamis,
11 Desember 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan............................................................................................. 2
1.4
Manfaat Penulisan........................................................................................... 2
BAB II ISI
2.1 MANUSIA..................................................................................................... 3
2.1.1 Asal-Usul
Kehidupan di Bumi..................................................................... 3
2.1.2 Asal-Usul
Manusia ...................................................................................... 4
2.1.2.1
Manusia Meniliki Ruh,Nafsu,dan Fitroh ................................................. 5
2.1.3
Aspek-Aspek Manusia................................................................................. 6
2.1.4
Karakteristik Manusia ................................................................................. 8
2.2 AGAMA ........................................................................................................ 9
2.2.1 Arti
Agama dan Ruang Lingkup.................................................................. 9
2.2.2
Sifat-Sifat Konsistensi dalam Agama.......................................................... 10
2.3 AGAMA ISLAM........................................................................................... 11
2.3.1 Pengertian Islam .......................................................................................... 11
2.3.2 Ruang Lingkup Agama Islam ..................................................................... 12
2.3.3 Klasifikasi Agama dan Agama
Islam........................................................... 13
2.3.4 Kesalahpahaman Umat Islam
Terhadap Agama Islam ................................ 13
2.3.5 Sumber Ajaran Agama Islam ...................................................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesungguhnya
manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk yang lainya, termasuk diantaranya Malaikat, Jin, Iblis, Binatang, dan
lainnya. Tetapi kita sendiri sebagai manusia tidak tahu atau tidak kenal akan
diri kita sendiri sebagai manusia. Untuk itu marilah kita pelajari diri kita
ini sebagai manusia, Siapa diri kita ini? Dari mana asalnya? Mau kemana
nantinya? Dan yang paling penting adalah bagaimana kita menempuh kehidupan didunia
ini supaya selamat didunia dan akhirat nanti?
Sebenarnya
manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu:
1. Jasmani
Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2. Ruh Terbuat
dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan jasmani saja.
3. Jiwa.
(An Nafsun/rasa dan perasaan).
Terdiri
atas 3 unsur:
a. Syahwat/Lawwamah
(darah hitam), dipengaruhi sifat Jin, sifatnya adalah: Rakus, pemalas, Serakah, dll
(kebendaan/materialis)-menjadi beban masyarakat.
b. Ghodob/Ammarah
( Darah merah ), dipengaruhi oleh sifat Iblis, Sifatnya adalah: Sombong,
Merusak, Angkara murka dll (Menentang)-Menjadi pengacau masyarakat.
c. Natiqoh/Muthmainah
(darah Putih), Dipengarui sifat malaikat, Sifatnya adalah: Bijaksana, Tenang,
Berbudi luhur, Berachlak Tinggi dan Mulia- Menciptakan kedamaian dan kasih
sayang.
Alat
dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
1.
Akal (timbangan) haq atau bathil
2.
Pikir (hitungan) Untung rugi
3.
Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi
kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body dari pada mobil
sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang menghidupkan
saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada mobilnya dimana
dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada mobil itu sendiri.
Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu adalah Jiwanya dimana
dialah yang bertanggung jawab atas perbuatanya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Manusia Menurut Pandangan Islam?
2. Apa Definisi Agama Islam?
3. Apa Sumber Agama Islam?
1.3 Tujuan penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk
memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen Mata Kulia PAI
2. Mengetahui
serta memahami dan mendalami proses penciptaan alam semesta.
3. Mengetahui serta memahami dan mendalami penciptaan
manusia dan kehidupannya.
4. Mengetahui serta memahami dan mendalami agama dan
kebutuhan manusia terhadapnya.
1.4 Manfaat Penulisan
a. Bagi pengajar bisa dijadikan sebagai acuan
dalam mengajar agar para peserta didiknya dapat berprestasi lebih baik dimasa
yang akan datang.
b. Bagi penulis bisa dijadikan sebagai bahan kajian
belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan meningkatkan
kualitas pendidikan pada umumnya.
BAB II
ISI
2.1 MANUSIA
2.1.1
Asal Usul Kehidupan di Bumi
menurut para ahli adanya kehidupan di bumi
yaitu :
1.
Menurut Teori Darwin
Ahli
zoologi yang bernama lengkap Charles Robert Darwin (1809-1882) dalam bukunya
yang berjudul “The Origin of Species” mengatakan : "Suatu benda (bahan)
mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan". Kemudian
ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia. Menurutnya
manusia sekarang ini adalah hasil yang paling sempurna dari perkembangan
tersebut secara teratur oleh hukum-hukum mekanik seperti halnya tumbuhan dan
hewan. Kemudian lahirlah suatu ajaran (pengertian) bahwa manusia berasal dari
perkembangan makhluk sejenis kera yang sederhana kemudian berkembang menjadi
hewan kera tingkat tinggi sampai akhirnya menjadi manusia. Makhluk tertua yang
ditemukan dengan bentuk mirip manusia adalah Australopithecus yang diperkirakan
umurnya antara 350.000 - 1.000.000 tahun dengan ukuran otak sekitar 450 - 1450
cm3. Perkembangan dengan perubahan volume otak ini besar pengaruhnya bagi
kecerdasan otak manusia. Australopithecus yang mempunyai volume otak rata-rata
450 cm3 berevolusi menjadi manusia kera (Neandertal) yang mempunyai volume otak
1450 cm3. Dari penelitian ini diperkirakan dalam waktu antara 400.000-500.000
tahun volume otak itu bertambah 1000 cm3. Tetapi anehnya perkembangan dari
Neandertal ke manusia modern sekarang ini selama ± 100.000 tahun volume otaknya
tidak berkembang. Teori ini tidak mengemukakan alasannya. Hal ini diantaranya
merupakan kelemahan teori yang dikemukakan oleh Darwin. Tidak ada titik temu
antara teori yang ada dengan kenyataan.
2. Menurut Teori Big Bang
Sistem tata surya kita
ini tersusun terbentuk 5 milliar tahun yang lalu dan bintang-bintang terbentuk 10 milliar tahun
yang lalu dan hewan-hewan yang hidup 700 ribu tahun yang lalu.
3.
Menurut Teori Cosmozoa
Teori ini mengatakan bahwa makhluk
hidup berasal dari angkasa atau datang dari luar meteor yang jatuh dari angkasa
luar (kosmos) ke bumi. Hal itu di perkuat dengan hasil analisis peninggalan
peradaban inca. Karena pendukung-pendukung yang menguatkannya kurang maka teori
ini tidak populer.
Wajar jika
manusia semakin ketergantungan alam semesta. Manusia tunduk dari
hukum-hukum alam, tetapi manusia harus pandai menyiasatinya karena alam tidak
bisa menyiasati manusia sedangkan manusia bisa menyiasati/memanfaatkannya
dengan menggunakan akal manusia.
2.1.2 Asal- Usul Manusia
Manusia
menurut Al-Qur’an manusia adalah keturunan adam dan adam berasal dari tanah.
Adam di turunkan ke bumi di Timur Tengah dan Hawa di Afrika, kemudian mereka di
pertemukan di Padang arafah daerah Mekkah. Pertemuan tersebut di sebut Wukup
dan sampai sekarang di jadikan tempat Wukup oleh jemaah haji dan menjadi
kewajiban dalam ibadah haji.
Manusia menurut Syari’at Islam yaitu
gambaran yang pasti oleh daya hantar atau gamabaran yang di berikan oleh Allah
melalui Al-Qur’an.
Manusia
di ciptakan dari tanah dalam Surat Al-Kahfi ayat 37 menyebutkan “Turob”
(tanah). Ada juga yang menyebutkan “Ti’in” (tanah). Surat As-Soffah ayat 11
menyebutkan manusia berasal dari “Tinilazin” (tanah yang lempu). Al-Qur’an juga
menyebutkan “Salalatin mintin” (dari sari pati tanah yang lempu). Surat
Al-Furqon ayat 54 menyebutkan Mim’mair (air) manusia berasal dari air. “mimmamindafik”
(dari air yang memancar yang keluar dari tulang punggung laki-laki dan tulang
iga wanita), maka akan terjadi pembuahan.
2.1.2.1
manusia memiliki Ruh, Nafsu dan Fitroh
Manusia miliki Ruh, Nafsu dan di
berikan Fitroh oleh Allah SWT
1. Ruh
Manusia
memili ruh, ruh adalah suatu komponen yang penting yang menentukan ciri
manusia. Ruh juga merukan getaran illahilah atau sinyal-sinyal dengan
Allah SWT. Sentuhan dan getaran ini yang membuat manusia merasakan belas kasih.
Contohnya naluri kasih sayang seorang ibu pada anaknya. Di dalam ruh itu
memiliki nilai kebenaran. Perpisahan ruh dengan fisik itu di subut ajal/maut.
Maut ini merupakan peristiwa misterius bagi manusia yang di namakan Mati.
2. Nafsu
Nafsu
berasal dari kata Al-hawa, yaitu suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk
mencapai keinginannya. Orang yang mampu
menggunakan 2 potensial itu maka di sebut oleh Allah SWT manusia yang
memiliki nafsu Innutmainah yaitu manusia ideal yang mampu mengendalikan
akal,fikiran,nafsu,kolbunya dengan harmonis. 2 potensial itu adalah :
1. Potensial Fisik yaitu jasmani nya sehat
2. Potensial Rohaniah yaitu manusia di berikan
akal,kolbu,fisik. Kolbu berasal dari “kolaba” (berpindah-pindah/berbalik)
sedangkan menurut musa al-asari dari segi fisik bahwa hati bisa di lihat tetapi
yang di dalam hati tidak bisa di lihat kenapa bisa hidup.
Tahapan
nafsu ada 3 yaitu :
1. Amaroh adalah nafsu yang akan mendorong
orang yang berbuat buruk.
2. Loutmanah adalah nafsu yang masih tahap
mencari-cari/labil.
3. Innutmainah adalah nafsu yang benar-benar di
miliki orang yang ideal yang mampu mengendalikan akal,fikiran,nafsu, dan
kolbunya secara harmonis.
3. Fitroh
Manusia
juga memiliki fitroh (kesucian). Pada hakikatnya fitroh di berikan pada saat
manusia itu ada/bayi. Fitroh perubahan dari kata “fitara”
(penciptaan,suci,seimbang). Ilmuan Ios Makluf dari kamusnya Al-Mujid
menyebutkan bahwa fitroh adalah sifat yang ada sejak awal penciptaannya. Imam
Almubori secara umum fitroh adalah kondisi dimana Allah SWT menciptakan manusia
yang menghadapkan dirinya kepada kebenaran dan kesiapan menggunakan pikirannya. Fitroh dari segi bahasa adalah
kondisi awal suatu penciptaan. Fitroh dari penciptaannya bukan hanya
penciptaannya dalam bentuk fisiknya saja melankan dalam bentuk rohaniahnya juga.
Fitroh
pada manusia pada awalnya baik,sebab ketika Allah SWT memberi ruh sejak dalam
kandungan itu pada keadaan suci. Tetapi kenyataannya manusia setelah hidup
prilakunya tidak sama. Fitroh menurut orang lain kecenderungan seseorang untuk
berbuat baik sejak lahir. Ada dimensi pahala dan dimensi dosa. Pahala adalah
sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat perbuatan baik. Pahala dapat di
berikan di dunia dan akhirat . pahala di akhirat adalah surga, sebaliknya
dengan dimesi dosa adalah sesuatu yang diberikan oleh Allah akibat perbuatan
buruk. Akibat dari perbuatan dosa tersebut akibatnya di akhirat adalah neraka.
2.1.3 Aspek-aspek
Manusia
Dengan ayat ayat Al-Qur’an Allah menunjukan berbagai
aspek manusia. Ada beberapa nama manusia dari Allah SWT :
1.
Aspek historis (sejarah) adalah penciptaan manusia di
sebut Bani Adam (keturunan Adam). Di buktikan dalam surat Al-A’raf ayat
31
يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ
عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا
يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya : “Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.”
2. Aspek Biologis (Postur
Tubuh) adalah bahwa manusia di sebut Bahsyar yang mencerminkan
sifat-sifat fisik dan biologisnya. Di buktikan dengan surat Al-Muminun ayat 33
وَقَالَ الْمَلَأُ
مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ الْآخِرَةِ
وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا مَا هَٰذَا إِلَّا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ
يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُون
Artinya
:” Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan
mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia
seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang
kamu minum.”
3. Aspek intelejen (Kecerdasan) adalah manusia di sebut ikhsan
karena manusia memiliki intelejen/kecerdasan dengan di berinya akal oleh Allah
SWT. Fungsi akal bagi manusia untuk menentukan. Di buktikan dalam surat
Ar-Rohman ayat 3-4
(3) خَلَقَ
الْإِنْسَانَ
(4) عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
Artinya
: “Dia menciptakan manusia (3) Mengajarnya pandai berbicara. (4)”
4. Aspek Sosiologi adalah manusia disebut Annas. Manusia itu
tidak bisa hidup sendiri. Manusia adalah makhluk sosial. Dibuktikan dalam surat
Al-Baqoroh ayat 21
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (٢١)
Artinya
: “Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang
yang sebelummu, agar kamu bertakwa.”
5. Aspek Abdun (hamba) adalah abdun menunjukan bahwa kedudukan
manusia adalah hamba Allah SWT. Di buktikan dalam surat As-saba ayat 9
أَفَلَمْ يَرَوْا إِلَىٰ مَا
بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۚ إِنْ نَشَأْ
نَخْسِفْ بِهِمُ الْأَرْضَ أَوْ نُسْقِطْ عَلَيْهِمْ كِسَفًا مِنَ السَّمَاءِ ۚ
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِكُلِّ عَبْدٍ مُنِيبٍ
Artinya : “Maka
apakah mereka tidak melihat langit dan bumi yang ada di hadapan dan di belakang
mereka? Jika Kami menghendaki, niscaya Kami benamkan mereka di bumi atau Kami
jatuhkan kepada mereka gumpalan dari langit. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Tuhan) bagi setiap hamba yang kembali
(kepada-Nya).”
2.1.4
Karakteristik
Manusia
Karakteristik manusia di bagi 4
aspek yaitu :
1. Aspek Kreasi adalah bentuk tubuh manusia itu sudah di
rakit dan di bentuk dengan tatanan yang terbaik dan sempurna. Seperti di dalam
surat At-tin ayat 4.
2. Aspek Ilmu adalah manusia itu diberi kesempatan oleh
Allah SWT untuk mengetagui alam semesta.
3. Aspek Kehendak adalah mengakibatkan manusia banyak
keinginan dan kehendak seperti dalam surat Al-insan ayat 3.
4. Aspek Pengaruh akhlak adalah manusia bisa di bentuk
akhlaknya sesuai orang itu di bentuk.
2.2
AGAMA
2.2.1
Arti Agama dan Ruang Lingkup
Orang yang memiliki agama akan cenderung
tenang hidupnya. Realitanya agama itu membutuhkan pembuktian keyakinan (dalam
hati), syarat / hukum / akhlak / budi pekerti.
Secara umum agama adalah suatu keyakinan
tentang yang maha kuasa dan mengharuskan pemeluknya mentaati ajaran-ajarannya.
Ada juga yang mengartikan agama adalah suatu realita yang melekat pada diri
manusia. Ada pengertian lain agama ialah suatu kepercayaan akan keberadaan
kekuatan supranatural (di atas sesuatu ada sesuatu) yang memciptakan dan
mengendalikan asalm semesta. Ada lagi yang mengartikan agama /relijien adalah
sebagai sistem orientasi dan objek pengabdian.
Ø
Agama dalam islam
Islam
menyebutkan bahwa agama adalah “addin” berasal dari akar kata bahasa arab yang
artinya keberhutanga/kekuasaan/kepatuha/kecenderungan,sedangkan menurut syariat
agama itu adalah aturan Allah SWT yang diberika kepada Rosul untuk disampaikan
kepada umatnya. Pokok atau prinsip yang harus ada pada suatu agama yaitu :
1. Keyakinan/Credeal yaitu kepercayaan adanya kekuatan
supranatural.
2. Adanya peribadatan/ritual/ibadah
3. Sistem nilai akhlak yaitu sesuatu yang mengatur
hubungan./perbuatan baik.
Ø
Ciri-ciri agama
1. Adanya kitab suci
2. Adanya pemeluk
3. Adanya hukum
4. Adanya sanksi
Ø
Agama di tinjau dari segi misi
1.
Agama Misionari adalah agama yang
menuntut pengikutnya untuk menyebarkan agamanya. Contohnya agama
islam,kristiani.
2.
Agama Nonmisionari adalah agama yang
tidak terlalu mengharuskan penyebaran agamanya. Contohnya Budha,konghucu.
Ø
Tri kerukunan MUI pusat
1.
Kerukunan antara umat seragama.
2.
Kerukunan antara umat beragama.
3.
Kerukunan antara umat beragama
dengan pemerintah.
Pandangan
Freud melihat agama sebagai penomena manusia. Prinsip pendapat ini banyak yang
menentang. M.Iqbal misalnya menyatakan bahwa bukan hanya orang primitip saja
tetapi hanya bagi orang yang pengecut saja yang tidak punya agama. Bagi para
ahli sosial sebagai penomena masyarakat yang harus di selidiki. Agust T.Comte
ahli sosial menilai agama sebagai tahapan-tahapan pemikiran yang berkembang
pada perubahan dunia. Agust juga membagi 3 tahap perkembangan.
1. Tahap Teologis / fiktip adalah hanya di kira-kira
saja.
2. Tahap Metafisik adalah manusia menganggap bahwa dalam
gejala-gejala atau kekuatan-kekuatan memiliki penggeraknya.
3. Tahap Ilmu Positip yang menjelaskan agama yang
sebenar-benarnya.
2.2.2
Sifat-Sifat
Konsistensi Dalam Agama
1. Langkah pengenalan dalam agama
2. Langkah pengertian adalah harus di mengerti meski
tidak masuk akal dan tidak perlu di perselisihkan.
3. Langakah penghayatan adalah penghayatan nilainya lebih
besar dari mengerti. Setelah di mengerti maka akan di hayati dan kita akan
mengerti mana yang harus di lakukan atau tidak.
4. Langakah pengabdian adalah pengabdian ini sesuai
dengan tugas manusia yaitu beribadah.
5. Langkah pembelaan.
2.3 AGAMA ISLAM
2.3.1
Pengertian islam
Islam
menurut bahasa di ambil dari kata Aslama (Menyerah) yang berakar dari kata salama.
Kata Islam merupakan bentuk mashdar (infinitif) dari kata aslama
ini. Hal ini menunjukkan bahwa seorang pemeluk Islam merupakan seseorang yang
secara ikhlas menyerahkan jiwa dan raganya hanya kepada Allah SWT. Penyerahan
diri seperti ini ditandai dengan pelaksanaan terhadap apa yang Allah
perintahkan serta menjauhi segala larangan-Nya. Menunjukkan makna penyerahan
ini,
Allah
berfirman dalam al-Qur’an: (QS. 4 : 125) “Dan siapakah yang
lebih baik agamanya daripada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada
Allah, sedang diapun mengerjakan kebaikan, dan ia mengikuti agama Ibrahim yang
lurus? Dan Allah mengambil Ibrahim menjadi kesayanganNya.”
Sebagai
seorang muslim, sesungguhnya kita diminta Allah untuk menyerahkan seluruh jiwa
dan raga kita hanya kepada-Nya. Dalam sebuah ayat Allah berfirman: (QS. 6 :
162)
“Katakanlah:
“Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah,
Tuhan semesta alam.”
Karena
sesungguhnya jika kita renungkan, bahwa seluruh makhluk Allah baik yang ada di
bumi maupun di langit, mereka semua memasrahkan dirinya kepada Allah SWT,
dengan mengikuti sunnatullah-Nya. Allah berfirman: (QS. 3 : 83) :
“Maka apakah mereka
mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah berserah diri
segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan
hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.”
Oleh karena
itulah, sebagai seorang muslim, hendaknya kita menyerahkan diri kita kepada
aturan Islam dan juga kepada kehendak Allah SWT. Karena insya Allah dengan
demikian akan menjadikan hati kita tentram, damai dan tenang (baca;
mutma’inah).
Islam secara Termologis
di ungkap menurut Ahmad Abdulloh Allmasdusi islam adalah kaidah hidup atau
aturan hidup yang di gelarkan / diturunkan pada manusia dari Allah SWT melalui
nabi Mahammad Saw yang memuat tuntunan yang jelas bagi manusia.
Dalam surat
Al-Imron ayat 11
نَّ الدِّينَ
عِنْدَ اللَّهِ الإسْلامُ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ إِلا مِنْ
بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًا بَيْنَهُمْ وَمَنْ يَكْفُرْ بِآيَاتِ
اللَّهِ فَإِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ
Artinya :“Sesungguhnya agama
(yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang
telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
2.3.2 Ruang Lingkup Agama
Islam
Ada
3 ruang lingkup agama islam yaitu :
1. Aspek Keyakinan/Akidah adalaj keyakinan kepada Allah SWT dan
yang dipenruntukan oleh Allah SWT. Contoh nya Kitab.
2. Aspek Norma / Hukum yang di sebut Syariah adalah aturan yang
mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, manusia dengan manusia dan manusia
dengan alam.
3. Aspek Prilaku yang di sebut akhlak yaitu prilaku yang nampak
dari akidah yang tidak bisa di pisahkan.
2.3.3 Klasifikasi Agama dan Agama Islam
A. Agama Samawai/Wahyu
Yaitu agama
yang berasal dari Allah. Agama islam wahyu nya adalah satu-satunya yang
memiliki kitab suci yang jelas/ontentik tidak pernah mengalami perubahan yaitu
Al-Qur’an. Ajaran agama islam bersifat universal artinya segala
tempat,bahasa,dan waktunya kapan saja. Universal yang lain adalah :
1. Kompleksitas (lengkap) menyeluruh.
2. Lahir batin adalah dunia dan akhirat.
3. Keseimbangan yaitu adanya perlakuan yang sama.
B. Agama Ardi/Budaya
Agama
yang berdasarkan ajaran seorang manusia,pemberian nama agamanya seperti
pencetusnya.
2.3.4 Kesalahpahaman umat islam terhadap agama islam
1. Keilmuannya masih awam/rendah
2. Gengsi dan iri hati
3. Disebabkan oleh Dikotomis (memisahkan) dalam agama islam.
Contohnya memisahkan aspek-aspek keagamaan dan kehidupan dan adanya Sekulerisme
yaitu pemahaman yang menisahkan urusan dunia dan akhirat.
Islam diturunkan untuk mengatur kehidupan dan akhirat
merupakan akibat yang dilakukan selama hidup. Agama perlu dorongan ilmu dan
ilmu perlu di jiwai oleh agama. Agama di pandang sebagai hal yang statis
berarti menunjukan ke syahan nya, subjektip,irasional (tidak masuk akal)
sedangkan ilmu dipandang dinamis,hal yang objektip,rasional.
Akal lambang kekuatan manusia sebab disanalah Allah
meletakan sesuatu bagi manusia. Kebenaran ada di akal dan kepandayan ada di
otak.
Pandangan
islam terhadap ilmu pengetahuan dan IPTEK dipandang positip dan mendorong
perkembangan tersebut. Ilmu pengetahuan dasarnya kumpulan rasional (diterima
akal) manusia yang dihasilkan dari logika dan penomena-penomena alam. Alam yang
luas ini merupakan objek ilmu pengetahuan terbukti dalam surat Al-Baqoroh ayat
225 / di sebut dengan ayat kursi.
2.3.5
Sumber Ajaran Agama
Islam
1. Al-Quran
Menurut Dr. Dawud Al-astar menyebutkan bahwa Al-Qur’an
wahyu Allah SWT yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW secara lapad,makna,dan
gaya bahasanya (uslub) termaktub dalam mushab dinukil (disampaikan) secara
mutawakil (berita). Mutawakil di bagi menjadi 3 yaitu :
1. Lapad yaitu bahasanya sama
2. Maknawi yaitu sama
3. Lapad dan maknawi yaitu dua-duanya terangkum sama.
Ø
Ciri-ciri mutawakil
1. Berita yang di sampaikan nya terus-menerus.
2. Diterima oleh banyak orang.
3. Berlaku oleh semua orang.
4. Berlaku di berbagai bangsa/negara.
5. Berlaku sepanjang zaman.
Ø
Kandungan Al-Qur’an
Al-Qur’an terdiri dari 114 surat,30 juz,6666
ayat,turunnya di Mekkah/Makiyah terdiri dari 86 surat,4780 ayat dan Madinah/Madaniyah terdiri dari 28
surat,1406 ayat.
Ciri-ciri surat makiyah
|
Ciri-ciri madaniayah
|
1.
Suratnya pendek-pendek
2.
Sastranya tinggi-tinggi
3.
Berisi akidah
4.
Sedikit syariah
|
1.
Suratnya panjang-panjang
2.
Kebanyakan syariah
3.
Mengandung tanpa nilai/akhlak
|
Ø
Nama-nama Al-Qur’an menurut
Rosullulloh sampai mencapai 55 nama. Tetapi ada 10 yang dapat kita ketahui
yaitu:
1. Al-Kitab (tulisan) ada pada surat Ad-Duhod ayat 2 dan Al-Baqoroh
ayat 2.
2. Al-Kalam (ucapan/pembicaraan) ada pada surat At-Taubah ayat 6.
3. Ad-Dzikro (peringatan) misal nya dengan membicakan
“lailahaillallah” untuk mengingat Allah.
4. Al-Qosos (beberapa cerita) ada pada Al-Imron ayat 52.
5. Al-Huda (petunjuk) ada pada surat At-Taubah ayat 33.
6. Al-Furqon (pembeda/pemisah) antara yang baik dan yang batil, ada
pada surat Al-Furqon ayat 1.
7. Al-Maudhoh (nasihat/petuah/tausiah) ada pada surat Yunus ayat 57
8. As-Syifa (obat/penawar) ada pada surat Al-Isro ayat 82.
9. An-Nur (sinar/cahaya)
10. Ar-Rohmah (Karunia) ada pada surat An-Namal ayat 77.
2. As-Sunnah
As-Sunnah menurut etimologi, menurut Muhammad Ajaj
Alkhatif beliau menyebutkan bahwa Sunnah identik dengan hadist yaitu informasi
yang disandarkan dari rosul dalam bentu perkataan (houliah),perbuatan (amaliah)
dan ketetapan (takriah). Hal itu ditegaskan oleh Asy-Syafani dari kitabnya
Al-Ikhsad.
Kedudukan As-Sunnah di bawah Al-Qur’an dan berfungsi
sebagai penguat Al-Qur’an. Al-Qur’an juga sebagai
argumen/kebenaran/hujjah/mukjijat yang memperkuat islam. Keberadaan rosul
sebagai juru pembaca Al-Qur’an,pemutus perkara(hakim yang taat pada ajaran
agama). Rosul sebagai “Uswatunhassanah” sebagai contoh yang baik terdapat pada
surat Al-Imron ayat 64.
Para sahabat waktu itu memiliki visi yaitu tetap
menjalankan As-Sunnah sehingga para sahabat sangat bersungguh-sungguh
menjalankannya dan tidak membeda-bedakan antara Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pernyataan Al-Qur’an mengharuskan adanya As-Sunnah
sebagai “penjelas” karena Al-Qur’an bersifat umum misal nya, zakat,sholat
kemudian di perjelas dalam As-Sunnah. Posisi As-Sunnah dalam Al-Qur’an yaitu
ke-2. Dilihat dari perbedaan sifatnya Al-Qur’an bersifat pasti “Qotialwud”
sedangkan As-Sunnah bersifat relatif “Donnialwud”.
Syeh al-Syatibi memberikan argumen berbeda bahwa
kenyataannya As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an.
Rosul juga sebagai ulama(ajara) dan Umaro
(pemerintahan). Pengecualian-pengecualian misalnya dalam puasa,boleh menikah
lebih dari 4 istri bagi laki-laki. Rosul sama dengan manusia hanya bedanya
rosul di beri wahyu oleh Allah SWT sedangkan manusia tidak.
Dalam As-Sunnah ada 3 bentuk yaitu perkataan,perbuatan,dan
ketetapan rosul maka oleh para Ulama disatukan dan dibedakan dalam 3 kelompok
yaitu:
v
Goer Tasri (bukan hukum)
1. Bersifat Alhajah Albariyah (kebutuhan yang bersifat kemanusian
misal papan,sandang,pangan.
2. Mencerminkan adanya keharusan bermasyarakat dan bekerja misalnya
pertanian,perdagangan,dan obat-obatan.
3. Dan bagainmana perang.
v
Tasri (hukum)
1. Merupakan pengejawatan dan misi kerosullan penghususan
Al-Qur’an,penjelasan halal dan haram,penjelasan ibadah.
2. Aturan yang berkaitan dengan kepemimpinan /imamah,kepengurusan
organisasi /untuk memindahkan.
3. Keputusan-keputusan rosul.
v
Fungsi As-Sunnah sebagai
penguat,penjelas,pembuat hukum
ü
Penguat Al-Qur’an
1. Menegaskan.
2. Penegasan tentang posisi hukum.
3. Sanksi yang melanggar hukum misalnya zakat di dalam Al-Qur’an
hanya di jelaskan secara umum kemudian di penjelas di As-Sunnah.
Contoh penguatan As-Sunnah dalam Al-Qur’an dalam rukun
iman (surat An-Nisa ayat 136)
ü
As-Sunnah sebagai penjelas
Al-Qur’an
Banyak ayat
Al-Qur’an yang kurang jelas kemudian di perjelas oleh As-Sunnah dalam bidang :
1. Makna-makna yang rumit/sulit untuk di artikan. Contohnya
Al-Baqoroh ayat 238 “Peliharalah sholat mu dan sholat husto” di dalam
As-Sunnah du jelaskan bahwa husto itu adalah sholat Ashar.
2. Mengikat makna-makna/arti yang bersifat lepas dari ayat
Al-Qur’an /tidak almutlaqo. Contoh Al-Maidah ayat 38 “Laki-laki yang mencuri
dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi
apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana.” bersifat lepas/mutlak maksud nya tidak di jelaskan
sampai mana batasan tangan yang di maksud. Dalan As-Sunnah di perjelas yang di
maksud tangan itu sampai pergelangan tangan.
3. Mengkhususkan ketetapan-ketetapan yang masih umum supaya bisa di
kerjakan. Contoh surat Al-Baqoroh ayat 275 tentang jual beli “Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya
orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila” riba dalam
ayat ini masih bersifat umum kemudian di perjelas oleh As-Sunnah seperti jual
beli yang belum tentu waktunya,tempatnya,rupanya yang tidak lagi halalnya atau
jual beli yang bersifat spekulasi.
4. Menjelaskan ruang lingkup masalah seperti perintah Allah SWT
dalam surat Al-Imron ayat 97 tentang ibadah haji “Padanya terdapat
tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya
(Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” Dalam ayat ini
tidak menjelaskan berapa kali orang wajib ibadah haji maka dalam As-Sunnah di
perjelas bahwa wajib haji semur hidup itu 1 kali kemudian haji selanjutnya di
sebut kewahiban sunnah.
5. Menjelaskan mekanisme hukum/pelaksanaan hukum .Contohnya
menjelaskan penjelasan puasa,ibadah dll.
ü As-Sunnah sebagai pembuat hukum
Sunnah aturan
yang belum ada pada Al-Qur’an misal jumlah makanan haram kemudian di pertambah
oleh As-Sunnah contohnya “ memakan setiap hewan buas yang bertaring,burung yang
kakinya penyambar”.
3. Ijtihad
Ijtihad perubahan kata dari kata “jahada” yaitu berusaha
keras/bersungguh-sungguh. Secara terminologi/istilah Dr. Muktialli Ijtihad
adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk membentuk penilaian/penetapan yang bebas
tentang suatu masalah hukum. Sehingga ijtiad merupakan pekerjan akal sehat
untuk memahami berbagai masalah tetapi tetap dalam acuannya pada Al-Qur’an dan
As-Sunnah. Objek ijtihad adalah perbuatan. Ijtihad di pandang seperti ilmiah
yang bersifat relatif sehingga ijtihad selalu dinamis/terbuka. Menurut Yusup
Kardabi yang harus banyak di ijtihad yaitu masalah ekonomi,kedokteran,keuangan.
Beberapa metode ijtihad yang vailed :
1. Kias (reasong by analogi) adalah merupakan hukum-hukum tertentu
pada perbuatan-perbuatan yang hampir memiliki sesamaan.
2. Istihsan adalah menetapkan hukum berdasarkan prinsip umum pada
islam.
3. Masalihul mulsalah adalah menentukan hukum berdasarkan
manfaatnya sesuai tujuan hukum/syariat.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bahwa manusia menurut pandangan islam
yaitu berasal dari keturunan adam yang terbuat dari “Silalatin mintin” sari
pati tanah yang lempu. Menurut syariat islam manusia adalah gambaran yang pasti
oleh daya hantar atau gambaran yang di berikan oleh Allah SWT melalui Al-Qur’an.
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di bandingkan
makhluk yang lainnya. Manusia pada fitrahnya memiliki akal,kolbu,dan nafsu.
Agama islam merupakan agama satu-satunya
yang di ridhoi oleh Allah SWT. Islam adalah kaidah hidup atau aturan hidup yang
di turubkan pada manusia dari Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW yang memuat
tuntunan yang jelas bagi manusia.
Sumber ajaran islam yaitu:
1.
Al-Qur’an yaitu wahyu Allah SWT yang
di turunkan pada Nabi Muhammad untuk di sebarkan pada umatnya sebagai pedoman
hidup.
2.
As-Sunnah yaitu Perkataan,perbuatan
dan ketentuan yang bersumber dari Rosul.
3.
Ijtihad yaitu upaya
keras/sungguh-sungguh untuk menentukan suatu masalah/hukum yang tidak terdapat
pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
DAFTAR
PUSTAKA
http://bcarlajune12.blogspot.co.id/2011/10/asal-usul-manusia-menurut-berbagai.html